Sabtu, 17 Desember 2011

Cerita Akak dan Adek ^^

Setelah shalat Magrib, ketika si Adek sedang serius-seriusnya membaca doa (Al-Matsurat), tiba-tiba si Akak masuk begitu aja ke kamar (tanpa mengetuk pintu). Si Adek masih sibuk dengan kegiatannya, tapi tetap mengawasi apa yang sedang dilakukan si Akak di kamarnya (was-was). Ya, dari hasil pengamatan, si Akak sekarang sedang membaca secarik kertas yang tertempel di dinding kamar. Kertas yang semalam baru ditempel si Adek sebagai penyemangat untuk dirinya ketika sedang galau. Lalu si Akak berkomentar, “si Adek Mario Teguh kali ya sekarang, nanti kapan-kapan aku ajak ‘Hubie’ (suami) aku main-main ke kamar si adek ah”. Si Adek menghentikan kegiatannya sebentar, lalu menoleh ke belakang untuk tersenyum (tepatnya mengejek) dan kemudian mereka tertawa bersama-sama :D (dasar…dua2nya aneh).

Setelah itu, si Adek melanjutkan bacaannya dan si Akak mengambil tempat berbaring di atas tempat tidur (golek-golek). Lalu beberapa detik kemudian si Adek memulai percakapan. Cekidot…!


Adek: Kak, kalo ke Makam Syiah Kuala boleh pake celana gak?

Akak: Ga tau, kayaknya boleh tapi bajunya harus panjang.

Adek: Ooo … (melanjutkan bacaan).

Akak: Kenapa?

Adek: (berhenti sejenak dari bacaan) Besok kami mau Tur KSM.

Akak: Apaan tu?


Adek: KSM itu Kapita Selekta Matematika, jadi besok kami ada tur ke sana buat ngukur-ngukur panjang makamnya, lebarnya trus nanti dicari luasnya … (si Adek mulai dengan omongan-omongan anehnya). Haha…enggak ding! Kami besok mau ngeliat bangunan bersejarah yang mengandung nilai Matematika, trus bla bla … (menjelaskan panjang lebar dengan semangat).


Akak: Setiap tahun kuburannya bertambah panjang lho. (si Akak mulai dengan berita-berita mistiknya).

Adek: Emang iya???????! (si Adek penuh dengan tanda tanya dan rada-rada gak percaya)

Akak: Ga tau juga (nyengir).

Adek: Buset! (dalam hati). Senyum ngejek :P


Kemudian si Adek mulai fokus lagi. Tapi belum sempat dia melanjutkan bacaan, tiba-tiba si Akak memulai lagi percakapannya dengan pengandaian gak jelas dan gak masuk akalnya.

Akak: Kadang dulu Makam Syiah Kuala tu dosen FKIP (maksudnya dosen Matematika tapi salah bilang).

Adek: BWAHAHAHA….HAHAHAAA….(meledak ketawa sampai guling-guling).

Ternyata si Akak ikutan tertawa, malah sampai terbahak-bahak. Dia tidak mengerti apa yang ditertawakan oleh si Adek. Lalu percakapan dilanjutkan.

Akak: Eh, ga boleh he ngetawain makam orang (muka polos).

Adek: Siapa pulak yang ngetawain makamnya, orang ngetawain ‘Gobnyan’ (gobnyan = anda). Hahahaa…jadi mesti ya, kalo seandainya Makam Syiah Kuala itu dosen Matematika diadakan tur-tur kek gitu?! (sambil ngejek :P).

Akak & Adek: lanjut tertawa bersama-sama :D

            Akhirnya percakapan itu ditutup dengan tertawa bersama-sama. Dan mereka kembali kepada aktivitasnya masing-masing. 
Memanglah kalo si Akak dan si Adek udah ngumpul ada aja yang diomongin, terus ketawa-ketawa gak jelas. Sampai kadang-kadang orang sekitar penasaran dengan mereka, dan gak jarang juga kena semprot karena kalo udah ketawa kedengaran sampai jarak 1 kilo meter. Dasar dua manusia aneh! Hahaa…


Tapi sekarang hal seperti itu udah jarang terjadi, karena mereka tidak sekamar lagi dan si Akak udah punya si Hubie. Si Adek merasa sedikit kehilangan. Pity Adek :( *curcol*.

_Adek,111217: ba’da Magrib_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar